Saturday, September 26, 2015

Kejanggalan Dalam Tragedi Mina 2015, Siapa Bermain?

Belum selesai investigasi tragedi crane jatuh akibat badai gurun dan menimpa beberapa jamaah haji termasuk beberapa jamaah haji asal indonesia yang meninggal dunia. Kini muncul lagi tragedi dengan jumlah korban yang lebih banyak. Hampir 800 jamaah meninggal, yang mana sebagian besar dari jamaah yang meninggal berasal dari Iran.

Namun ada yang aneh dalam tragedi mina 2015 tersebut. 800 jamaah meninggal terinjak-injak dan ribuan lainnya luka-luka. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Kita tahu pengamanan yang dilakukan kerajaan saudi sudah sangat maksimal. bahkan tahun ini tempat melempar jumrah sudah jauh lebih luas dan lebih bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ustad Abdullah Haidir pun mencium ada sesuatu yang tidak beres dari kejadian mina 2015 tersebut. Melalui twit nya beliau membeberkan kecurigaanya bahwa kejadian mina tersebut terjadi karena kesengajaan (by design). Oleh siapa? oleh negara yang menjadi korban terbanyak, yaitu iran, negeri syiah.

Kecurigaan ini memang tidaklah mengherankan karena dari sejarah tahun-tahun yang dulu beberapa kejadian saat pelaksanaan ibadah haji memang didalangi oleh kafir syiah. Bagi mereka (kafir syiah) ka'bah memang bukanlah tempat yang istimewa, mereka lebih mengistimewakan karbala sebagai tanah suci mereka. Kembali ke twit dari ustad abdullah haidir tadi, bagaimana twit dari beliau?

Menurut beliau petugas yang disiagakan oleh pemerintahan saudi merukan petugas dari kalangan militer, jumlah mereka sangatlah banyak. Setiap tahunnya mereka melakukan evaluasi untuk meningkatkan keamanan. Bahkan mereka mendirikan barak-barak disekitar tempat pelaksanakan haji untuk lebih mengoptimalkan penjagaan. Untuk urusan haji inipun pemerintah saudi membuat departemen kusus.

Saat ini tempat melontar jumrah sudah terdiri dari 5 lantai sehingga kegiatan melontarpun semakin nyaman dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terkait dengan kejadian kemarin, insiden bukan terjadi di jamarat, tapi cukup jauh dari jamarat, bahkan juga bukan di jalan utama pejalan kaki.

Adapun insiden kemarin terjadi di jalan cabang, bukan di jalan utama pejalan kaki. Di tengah perkemahan resmi jamaah haji.

Jubir resmi Saudi melaporkan bahwa jalan tersebut jalan cabang, dan penumpukn jamaah dalam jumlah besar di jalan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Ya benar sekali, belum pernah terjadi sebelumnya terjadi penumpukan di lokasi tersebut. Sangat aneh.

Biasanya di jalan ini, minim kerawanan insiden. Jamah haji umumnya punya tenda, mereka dapat istirahat, dan juga biasanya dijadwal ke jamarat

Sangat aneh bukan?

Yang lebihaneh lagi adalah setelah kejadian tersebut, sontak secara membabi buta media-media Iran serta pemerintahannya menyalahkan saudi yang menganggap saudi tidak mampu mengelola ibadah haji. Bahkan mereka menyebarkan berita serta video putra raja salaman yang sedang ikut berhaji yang menyebabkan penumpukan jamaah sehingga mengakibatkan kejadian memilikukan tersebut. Di artikel selanjutnya akan terbuktikan ternyata video yang mereka sebar melalui media-media syiah tersebut hoax. Sontak media-media di Indonesia pun tak tinggal diam, mereka ikut memojokan pemerintah saudi. Anehnya berita yang mereka ambil rujukan adalah smeuanya dari Iran atau media syiah. Tidak heran karena syiah di Indonesia sekarang sudah menguasai pemerintahan.

Ada saksi mata yang melaporkan, jamaah haji Iran kembali dari jamarat melalui jalan yang sama, seharusnya melalui jalur lain.Karena inilah terjadi penumpukan dan berdesak-desakan.


Hal ini sangat bertepatan sekali dengan memanasnya hubungan politik arab saudi dan iran mengingat koalisi negara islam yang dipimpin arab saudi berhasil menghancur leburkan ibukota yaman yang dikuasai syiah houti yang didukung iran. Tentu tragedi ini secara politik dapat memojokan arab saudi dan menguntungkan iran.

Yang kedua kejadian kemarin bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah yang mana tanggal tersebut adalah tanggal yang sangat berarti bagi kaum syiah. Tanggal 10 zulhijah menurut mereka adalah tanggal dimana abu bakar merebut kekuasan ali r.a. Mereka sering sekali membuat keributan saat haji di tanggal tersebut. Mereka menyebutnya sebagai muzoharoh baro'ah, demontrasi untuk berlepas diri dari kemusyrikan. Talbiahnya pun bukan Labbaika Allahumma labbaik, tapi labbaika yaa Husein.

Bersampung ke artikel selanjutnya tentang fakta-fakta adanya accident by design oleh iran dalam tragedi mina 2015 ini.



No comments:

Post a Comment